Kiai Afifuddin Thoha Gantikan Kiai Abdul Mannan Fadholi
8 tahun ago admin 0
PAMEKASAN – Jajaran Syuriah dan Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan menggelar Rapat Lengkap untuk menetapkan Pejabat Sementara (Pjs) pasca wafatnya Rais Syuriah PCNU Pamekasan Alm. KH. Abd. Mannan Fadholi.
“Sesuai AD/ART, bahwa jika Rais Syuriah berhalangan tetap, maka Wakil Rais urutan di bawahnya otomatis menjadi Rais.
Kemudian mengajukan SK ke PBNU untuk diadakan revisi SK. Setelah SK terbaru terbit dari PBNU, maka KH. Afifuddin Thoha resmi menjadi Rais Syuriah definitif PCNU Pamekasan hingga akhir periode tahun 2021,” papar KH. Taufik Hasyim, Ketua Tanfidziah PCNU Pamekasan, Jumat (04/08/2017) pagi.
Selain itu, rapat yang digelar Kamis (03/08/2017) malam di PP. Miftahul Ulum Panyeppen, Potoan Laok, Palengaan, Pamekasan, ini juga membahas pengganti Rais yang sudah berkurang.
“Selain hal itu juga dibahas tentang kekurangan di jajaran Syuriah, dimana sebelumnya jajaran syuriah berjumlah 15 orang, setelah Kiai Manan wafat, berkurang menjadi 14 orang untuk menempati posisi itu juga dibahas,” lanjut Pengasuh PP. Bustanul Ulum, Sumber Anom, Palengaan, yang juga akrab disapa Ra Taufik itu.
Tidak hanya membahas tentang jajaran Syuriah, rapat yang digelar mula jam 19:30 sampai jam 21:00 itu juga membahas penggantian jajaran Mustasyar yang sudah wafat.
“Periode ini ada tiga org mustasyar PCNU yang wafat, yaitu Alm. KH. Hasyim Rofii, KH. Husni Amir dan KH. Baidlowi Ghazali. Nah untuk mengisi jajaran Mustasyar yang sudah wafat itu, tadi malam ada usulan beberapa nama kiai di Pamekasan yang layak menduduki jajaran Mustasyar, yaitu KH. Muqri Fadoli, Pengasuh PP. Miftahul Qulub Polagan yang juga kakak kandung Alm. KH Abd manan Fadoli, dan kedua KH. Munir Pengasuh Yayasan Al-Ghazali Blumbungan. Dan itu sudh disepakati oleh semua kiai,” tutur mantan aktivis PMII Kediri, Jawa Timur tersebut.
Selain itu, imbuh Ra Taufik, dalam rapat itu juga dibahas mengenai sikap PCNU tentang Full Day School, dimana saat ini kebijakan 5 hari sekolah hingga jam 4 sore sudah dilaksanakan termasuk di Pamekasan.
“Padahal PCNU sudah kirim surat untuk menolak dan PBNU juga menolak, namun tetap dilaksanakan. Dalam hal ini jajaran Syuriah meminta kepada RMINU (Rabithoh Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama) untuk bergerak melakukan kordinasi dengan beberapa pesantren serta melakukan langkah-langkah strategis untuk secepatnya disikapi, karena hal itu akan berpengaruh terhadap kelangsungan Madrasah Diniyah yang sudh berlangsug puluhan tahun bahkan sebelum insonesia merdeka,” tangkasnya
Lebih lanjut lagi, rapat yang dipimpin oleh Katib Syuriah, K. Abd. Bari, itu juga membahas tentang Perppu pemburan ORMAS.
“Kami setuju terhadap PBNU yang meminta pemerintah untuk membubarkan ORMAS yang tidak sesuai dengan Pancasila. Apapun namanya, khususnya PKI,” ujar Ra Taufik tegas.
Selain Perppu ORMAS, di bidang eksternal organisasi, rapat tersebut membahas pula wacana pemerintah yang rencananya akan mnggunakan dana haji utk pembangunan infrastruktur. Di bidang internal dibahas terkait persiapan PCNU menghadapi (Musyawarah Nasional (MUNAS) PBNU dan Musyawarah Kerja Wilayah (MUSKERWIL) PWNU Jawa Timur.
“Setelah rapat Syuriah ini kami akan secepatnya mengadakan rapat Tanfidziyah untuk mmbahas teknis pelaksanaan hasil rapat Syuriah dan Mustasyar ini,” kata Ra Taufik mengakhiri.
Reporter: Ahnu
Editor:Taufiqurrahman