PBNU Deklarasikan Majelis Dzikir Hubbul Wathan

8 tahun ago admin 0

JAKARTA – KH. Ma’ruf Amin, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mendeklarasikan Majelis Dzikir Hubbul Wathan, Kamis (13/07/2017).

Deklarasi yang dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta ini dirangkai dengan halaqah alim ulama yang dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sejumlah menteri Kabinet Kerja, Mustasyar PBNU (KH. Maemun Zubair, KH. Anwar Manshur, Tuan Guru Turmudzi dan wakil Rais PBNU, KH. Miftahul Akhyar, serta deretan ulama lainnya.

Kiai Ma’ruf sebagai penggagas Majelis Dzikir Hubbul Wathan menyampaikan bahwa forum tersebut merupakan tempat sinergitas antara ulama dan umara.

Dikutip dari NU Online, selain menjadi wahana dzikir bersama, majelis ini bisa bergerak di bidang pelaksanaan dialog-dialog kebangsaan yang mempertemukan berbagai elemen. Menurut kiai alumni PP. Tebuireng Jombang ini, ulama memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan membangun kemaslahatan bagi bangsa Indonesia secara umum.

Ia juga memaparkan tentang perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Sila pertama yang semula memuat tujuh kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” berkat kelapangan hati para ulama waktu itu akhirnya dihapus. “Karena demi apa? Demi NKRI,” katanya di hadapan ratusan hadirin.

Menurut Guru Besar Fiqih Muamalah di UIN Maliki Malang ini, Indonesia bukan negara Islam, namun bukan juga negara sekuler. Tapi, menurutnya, Indonesia adalah darus shulh atau negara damai. Warga negara yang beragam bersama-sama menjalin kesepakatan untuk hidup berdampingan secara harmonis.

Sementara itu Presiden Jokowi memuji karakter Islam Indonesia yang mencerminkan nilai rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Bagi Anggota Kehormatan NU ini, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar patut menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal menyikapi dan mengelola kebinekaan.

Reporter: Ahnu
Editor: Taufiqurrahman